Rainbow for Peace

August 28, 2012

“The Rainbow is You”

Siapkah kamu mengambil bagian untuk menunjukkan kepada diri dan orang lain bahwa kamu adalah bagian dari kebhinnekaan bangsa? Beranikah kamu berdiri sendiri meski berbeda? Gerakan Rainbow for Peace adalah suatu inisiatif tentang kesadaran kebhinnekaan, tentang spirit bahwa kamu ada dalam lingkaran pelangi keberagaman itu sendiri.

Mari bergabung dalam gerakan Pelangi Manusia: Rainbow for Peace: “The Rainbow is You”, sebuah inisiatif gerakan baru dan pertama di Indonesia yang dipelopori oleh pemuda Komunitas Peace Generation Yogyakarta.

Latar Belakang

Amanat untuk menciptakan perdamaian dan menghargai kebhinekaan termaktub sangat jelas dalam UUD 1945 dan Pancasila. Semangat menghargai perbedaan dan bermusyawarah merupakan salah satu manifestasi dari para pendiri bangsa terdahulu. Sayangnya, cita-cita itu agaknya kini dimaknai dengan sempit oleh masyarakat. Pada sebagian orang atau kelompok tertentu, konflik natural yang muncul dari perbedaan identitas dan pemikiran kini kerap memicu penyelesaian konflik yang berdarah-darah dan penuh kekerasan. Keragaman tak lagi dipandang sebagai suatu anugrah, konflik tidak diselesaikan dengan dialog. Yang lebih menyedihkan, tidak sedikit kaum muda yang turut memilih jalan kekerasan ini.

(See More Click Here)

Tujuan

  1. Merayakan Hari Perdamaian Internasional (setiap 21 September) bersama masyarakat Yogyakarta.
  2. Menjadi ajang berkumpulnya komunitas-komunitas pemuda di Yogyakarta untuk saling mengenal dan membangun jaringan dalam semangat kebinekaan dan perdamaian.
  3. Menjadi pengingat bagi masyarakat Yogyakarta, khususnya pemuda, bahwa setiap individu adalah bagian dari kebhinekaan.
  4. Menjadi pengingat bagi masyarakat Yogyakarta untuk menciptakan perdamaian dan menolak segala bentuk kekerasan.

Tempat & Waktu Pelaksanaan

Hari, tanggal : Jum’at, 21 September 2012

Waktu : 14.00-17.30 WIB

Tempat : Nol Kilometer Yogyakarta

Bentuk & Komposisi Acara

Acara berbentuk Flash Mob dan pertunjukkan seni. 150 pemuda akan membentuk lingkaran pelangi di tengah-tengah perempatan nol kilometer dan melakukan flash mob. Sebuah bendera merah putih akan dikibarkan di tengah lingkaran oleh 5 pemuda: waria, Bali, perempuan Muslim, difabel, dan Papua.20 pemuda akan menjadi pembawa Sandwich Board berisi pesan-pesan perdamaian dan menyebar di sekitar lokasi. 30 pemuda lainnya terlibat dalampengisi acara di panggung yang merupakan pusat informasi serta tempat penyampaian pesan perdamaian melalui media seni: Musik, tari, komedi, sulap, dsb.

Sasaran Peserta

  1. 200 pemuda dari seluruh Yogyakarta.
  2. Jaringan Perempuan Yogyakarta
  3. Save Diversity
  4. Gusdurian
  5. Youth Interfaith Forum on Sexuality
  6. Kampung Halaman
  7. Komunitas Cemara
  8. Komunitas Jendela
  9. AFS
  10. Forum Indonesia Muda (FIM)
  11. PMII
  12. PMKRI
  13. GMKI
  14. Komunitas Pelangi Yogyakarta
  15. Yogyakarta untuk Kebhinekaan (YUK!)
  16. Young Peacemaker Yogyakarta
  17. Global Changemaker
  18. ClubSPEAK (Suara Pemuda Anti Korupsi)
  19. Dan lain-lain

Susunan & Sketsa Acara (Klik)

Susunan Panitia & Profil Penyelenggara (Klik)

Rancangan Anggaran (Klik)

Participant & Fasilitas

Kegiatan ini terbuka untuk semua, baik pemuda maupun masyarakat umum. Gratisss. Bagi kamu yang ingin berpartisipasi harus mendaftarkan diri terlebih dahulu. Karena setiap peserta yang terdaftar akan mendapatkan fasilitas berupa kaos sesuai dengan warna pelangi. Karena kaos yang panitia siapkan terbatas hanya untuk 150 pendaftar pertama, kamu yang mempunyai kaos atau baju dengan komposisi warna pelangi, misalnya boleh merah, jingga, kuning dll, sangat ditunggu partisipasinya. Untuk pendaftaran peserta silahkan SMS nomor 08529 1070 873 (Pisgen) dengan format: NAMA LENGKAP_EMAIL_FACEBOOK_TWITTER (jika ada)_UKURAN KAOS (M,L,XL).

Donasi & Sponsorship

Kami mengundang Anda untuk bergabung dan memberikan dukungan pada gerakan “Rainbow for Peace” melalui sistem donasi dan sponsorship. Donasi adalah ruang bagi individu yang ingin memberikan dukungan berupa dana. Nilai dukungan tidak dibatasi, dan akan kami laporkan secara berkala (3 hari sekali) melalui media sosial. Berbeda dengan donasi, Sponsorship merupakan ruang bagi para pemilik usaha serta instansi yang juga ingin memberikan dukungannya dengan nilai-nilai serta kontraprestasi tertentu yang disepakati. (keterangan lebih detail tentang donasi dan sponsorship dapat dilihat di lembar selanjutnya, Silakan Klik di sini)

Untuk informasi lebih lanjut tentang Donasi dan Sponsorship ini, Anda bisa menghubungi Ofirisha Utami di 0838 677 22111 atau peacegeneration.jogja@gmail.com

Kontak

Pertanyaan dan kontak lebih lanjut silahkan SMS ke nomor HP 085729331889 (Utha), email: peacegeneration.jogja@gmail.com.


Kemeriahan Peringatan Satu Dekade Pisgen

June 27, 2012

Gambar

Semburat senyum indah bertaburan dari wajah sahabat-sahabat Pisgen. Mereka satu persatu berdatangan ke Kafe English, Jalan Nologaten, Yogyakarta, sambil berucap ”Selamat ulang tahun”. Sesekali sambil bersalaman dan berpelukan satu sama lain. Suasana Kafe yang semula hening tiba-tiba menjadi ramai. Inilah acara perayaan satu dekade Komunitas Peace Generation (Pisgen) Yogyakarta, yang dilaksanakan pada 16 Juni 2012, Jam 19.00 WIB.

Gambar

Indahnya keakraban pada Jumat malam tersebut seakan menjadi obat penawar rasa kangen di antara sahabat-sahabat Pisgen. Hembusan angin malam serasa berubah menjadi hangat di tubuh. Betapa malam itu benar-benar menjadi malam yang luar biasa.

Keakraban di antara anggota Pisgen memang seringkali nampak setiap kali ada momen acara bersama. Tapi, malam tersebut menjadi momen spesial karena hanya terjadi setahun sekali di Pisgen sejak kemunculannya pada 10 Juni 2002. Acara ulang tahun ini dihadiri beberapa ’Buaya’ yang menjadi perwakilan tiap angkatan. Diantaranya Buaya Tua, Buaya Muda, Buaya Kecil (Bucil), Bayi Buaya (Babuy), Cucu Buaya (Cubuy) dan terakhir Buaya Angkat (Buang).

GambarAcara ini, semula akan dihelat tepat pada hari ulang tahun Pisgen yang kesepuluh, yaitu pada 10 Juni 2012. Karena ada pertimbangan beberapa hal akhirnya diundur. Tepat tiga hari sebelum itu, Kamis 7 Juni 2012, orang tua laki-laki dari Cahya Wulandari (Bucil), yang juga orang tua dari Uyo Rinho (Buaya Angkat) pergi ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa untuk selamanya. Semoga orang tua dari kedua anggota Pisgen tersebut diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan segala amal baik diterima di sisi-Nya.

Acara Berjalan Sesuai Rancangan

Sebelum acara inti dimulai. Terlebih dahulu para anggota Pisgen mengumpulkan kado yang dibawa masing-masing satu, untuk kemudian di lain hari akan dibagikan untuk anak-anak panti asuhan yang ada di sekitar Yogyakarta. Pengumpulan kado ini sudah menjadi kesepakatan bersama dalam musyawarah antar anggota Pisgen dua hari sebelum acara terlaksana. Dimana setiap anggota Pisgen yang hadir diharapkan membawa dua buah kado. Kado pertama minimal seharga 5.000 rupiah, khusus untuk anak-anak Panti Asuhan, sedang kado kedua maksimal seharga 5.000 rupiah, khusus buat acara tukar kado bersama anggota Pisgen pada akhir acara. Kado tersebut tidak diperbolehkan dalam bentuk makanan. 

Acara di pandu oleh dua sahabat dari Cubuy, yaitu Utha Putri Wahyu dan Em Tibyan. Keduanya membawa acara dengan santai dan menarik. Sebelum acara pembukaan dimulai, keduanya mengajakarkan teman-teman Pisgen memperagakan gerakan ”Tepuk Anak Pisgen”. Setelah menepuk tangan, kemudian serempak mengucapkan ”Aku, anak pisgen”, ”Non violance”, ”Pemuda”, “Pluralism”, “Participant”, Damai… Damai… Damai…, Yes!”, ”Perang… Perang… Perang…, No!”. Kemudian acara dibuka dengan doa bersama yang dikomando oleh perwakilan tiga agama, Agama Islam, Kristen dan Hindu.

Gambar

Sambutan dari PIC (Person in Charge) menempati acara yang kedua. Empat orang PIC memberikan sambutan dihadapan sahabat-sahabat Pisgen secara bergiliran. Salah satu pesan penting dari koordinator PIC salah satunya,”Sudah waktunya kepengurusan PIC yang kita jalani saat ini, digantikan oleh kalian-kalian semua yang baru, untuk melanjutkan perjalanan Pisgen ke depan”.

Gambar

Setelah sambutan, berlanjut pada penyampaian Testimoni dari perwakilan masing-masing generasi. Perwakilan dari Buaya Tua, Buaya Muda, Bucil, Babuy, Bucil, Buang dan terakhir dari Buaya Merah Jambu(sebutan bagi para anggota Pisgen yang keikutsertaaanya dalam Pisgen berkat ajakan ’pasangan’ dari anggota Pisgen sendiri)-meski agak sulit, tapi begitulah kira-kira penggambarannya.

Gambar

Beranjak pada acara selanjutnya adalah potong-potong tumpeng. Pemotongan tumpeng ini dikomandoi oleh perwakilan dari Buaya Tua. Kemudian diikuti oleh masing-masing angkatan dibawahnya. Di sela-sela pemotongan tumpeng ini, anggota Pisgen menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Sambil juga menyajikan lagu yang sangat asyik. Inilah lagu tersebut:

”Kau temanku, ku temanmu, kita selalu bersama
seperti mentega dengan roti
Kau temanku, ku temanmu, kita selalu bersama
seperti celana dengan baju

Ku kan selalu mendukungmu
Mendorongmu terus maju
Dan bila kau sedih
ku akan memelukmu erat-erat

Kau temanku, ku temanmu, kita selalu bersama
seperti mentega dengan roti
seperti celana dengan baju”

Gambar

Gambar

Gambar

Dengan sangat mesra para anggota Pisgen menyanyikan lagu ini. Hingga tanpa terasa waktu malam semakin larut, pertanda acara harus diakhiri. Maka, untuk mengabadikan momen kerbersamaan yang indah tersebut, di puncak acara dilakukan sesi foto-foto bareng dan pembubuhan tanda tangan beserta penulisan testimoni perdamaian pada spanduk bertuliskan Satu Dekade Peace Generation. Yah, begitulah gambaran kemeriahan peringatan satu dekade Komunitas Peace Generation Yogyakarta. Selamat ulang tahun Pisgen! Berjayalah terus! (MNIS)


Merasakan Tri Suci Waisak 2556 BE/2012

May 15, 2012

Sore itu hujan turun lebat, namun tujuh motor para Pisgeners (panggilan akrab untuk anggota Peace Generation) tetap menerobos halangan. Motor saya, membonceng Ofirisha, tepat berada di belakang motor Ema dan Ana (Nurul, Bje, Denis dan Lius, Eny, Stanley, Joan, Tiko menyusul di belakang). Genap tujuh motor dan selama perjalanan satu jam yang ditempuh menuju Candi Borobudur, kami selalu berhenti sedikit-sedikit untuk menoleh ke belakang. Ketika kami tiba di Borobudur, hujan reda dengan sendirinya.

pisgeners saat mau berangkat ke waisak


Pisgeners memang sudah merencanakan untuk ikut Waisak di Borobudur. Ide ini tercetus ketika kami melakukan acara Pissppt (Peace on The Spot), aksi membagikan stiker dan menyanyi serta menghibur pengunjung Malioboro di Hari Kartini (22/04). Tujuan utamanya untuk berkunjung ke Borobudur jelas: kami ingin merasakan bagaimana damai dan tenangnya perayaan suci Waisak melalui sudut pandang para bikku yang sedang bermeditasi. Bagi sebagian besar dari kami, mungkin kesempatan kali ini adalah yang pertama dan yang paling dinanti-nanti. Read the rest of this entry »


Testimoni dari Nol Kilometer

April 28, 2012

Di bawah ini adalah sebuah pesan, curahan hati, uneg-uneg ataupun testimoni yang kami tampung dari masyarakat di sekitar Nol Kilometer bertepatan dengan acara Pisspot yang dirayakan bersamaan dengan peringatan Hari Kartini. Semua pesan di bawah ini adalah murni suara hati dari rakyat sendiri baik muda ataupun tua. Semoga sharing dan suara hati di bawah ini menjadi bagian dari kesadaran kita bersama sebagai generasi muda untuk menciptakan rasa aman dan damai bersama.

Read the rest of this entry »


Memulai Pisspot di Hari Kartini

April 26, 2012

Hari Sabtu, tanggal 21 April 2012 kemaren anak-anak Peace Generation (Pisgen) Yogyakarta mengadakan acara Pisspot (Peace on the Spot), dengan tagline Ayo Jadi Generasi Damai, bertempat di Nol Kilometer, depan Gedung Agung Yogyakarta. Dengan spirit/momentum Hari Kartini anak-anak Pisgen mendemonstrasikan pesan dan lagu-lagu perdamaian kepada masyarakat pengguna jalan atau mereka yang sedang menikmati weekend di pelataran Nol Kilometer. Memoentum Hari Kartini dan public spot, tempat keramaian, menjadi sasaran kegiatan Pisspot pertama Peace Generation.

Bala pasukan Peace Generation saat Pisspot


Pisspot adalah kegiatan Peace Generation dengan membawakan pesan-pesan perdamaian ke tempat-tempat umum (public sphere) di daerah Yogyakarta. Kali ini, Zero Kilometer menjadi sasaran anak-anak Pisgen untuk bermain, ber-sandwich board (peace human poster), berdansa, bernyanyi, membagikan stiker dengan pesan perdamaian, dan mengajak orang-orang di sekitar tempat itu untuk mengobrol tentang perdamaian Indonesia dan berbagi testimoni untuk perdamaian Indonesia Testinomi dari mereka akan dipublikasikan dalam website ini juga.

Sebelum melakukan aksinya, anak-anak Pisgen mengadakan pengordinasian terlebih dahulu baik lewat SMS, FB, Tweeter, BBM maupun kumpul-kumpul bareng di Mato Kopi, dan juga di kos Mas Nurul (Bayi Buaya) buat persiapan gladi bersih sehari sebelum kegiatan. Dengan semangat anak-anak melakukan konsolidasi bersama walau terkadang agak males juga karena ngantuk dan sebagainya tapi untunglah semangat bermain dan berkarya untuk perdamiaan—sekecil apapun dari anak-anak Pisgen—akhirnya acara ini dapat diselenggarakan dengan sangat baik.

Toss untuk Perdamaian


Tanggal 21 April, pukul 15.00 WIB para pasukan Pisgen berkumpul di kos Mas Nurul karena amunisi yang akan digunakan untuk beraksi terpusat di situ. Satu persatu pasukan berkumpul dengan membawa harapan dapat berhasil dalam melakukan aksinya. Satu, dua, tiga dan seterusnya mulai berdatangan. Akhirnya pada sekitar jam setengah 4 kita bersepakat untuk berangkat karena nanti sebagian pasukan Pisgen akan langsung menuju TKP di Nol Kilometer.

Amunisi yang dibawa pun agak merepotkan juga ternyata. Kami harus membawa poster-poster di tubuh kami. Lucu juga karena banyak kampanye kami sebenarnya dimulai sejak dari kos dengan memasang poster sambil naik notor “Pegel juga,” kata salah satu anggota yang membawa alat-alat tersebut. Tetapi tidak menjadi halangan, yang penting kami berangkat menuju medan laga.

Sesampainya di TKP ternyata memang benar, sebagaian pasukan sudah menunggu untuk melakukan aksi. Kelihatannya sudah siap jasmani dan rohani. Sudah tinggal diberi komando saja untuk menyuarakan perdamaian kepada masyarakat yang sudah bergumul di tempat tujuan para wisatawan itu.

akti damai Pisspot dari lintas generasi Pisgen


Sebelum aksi, anak-anak Pisgen terlebih dahulu berkumpul melingkar untuk teknis aksi yang akan dilakukan. Seperti biasa anak-anak Pisgen ilent terlebih dahulu. Berdoa menurut kepercayaannya masing-masing. Semoga dapat berjalan lancar. Amin. Amunisi yang ada, yaitu sandwich board, stiker, pulpen, selebaran, dan kertas kosong untuk testimoni. O ya satu lagi kostum robot ala Pisgen plus gitar. Pembagian amunisi pun dimulai. Ada yang pakai kostum robot Pisgen, ada yang pakai sandwich board, ada yang hanya pegang stiker dan kertas testimoni dan selebaran tentang komunitas Peace Generation juga.

Aksi dimulai. Ada tim yang bertugas untuk menari di depan orang-orang ketika lampu merah menyala dengan diiringi live music dari duo gitaris yang cukup handal (Made dan Stanley). Ada yang bertugas membagi stiker dan selebaran kemudian ada juga yang menulis testimoni masyarakat mengenai perdamaian. Ada juga yang mulai jeprat-jepret untuk pendokumentasian aksi tersebut dan ada juga yang berdiri di tepi jalan untuk mengucapkan “Selamat Hari Kartini”.

Zita Cucu Buaya berbagi testemoni damai kepada masyarakat


Ternyata harus ada perjuangan yang lebih untuk menumbuhkan semangat biar tida krik-krik. Dengan datangnya satu per satu pasukan pisgen untuk ikut bergabung melakukan aksi, pada saat itu juga kami mulai menemukan jalan untuk bersemangat terus dan menransferkan nilai dan semangat damai kepada masyarakat.

Joget di Lampu Merah


Syukur, kami mampu tampil dengan maksimal dan fun sambil tersenyum ramai-ramai dan lebih bersemangat dan tentunya lebih rame karena ternyata banyak orang orang di luar pasukan Pisgen yang ikut menjadi bagian dalam aksi Pisspot. Bahkan anak-anak yang lagi jalan-jalan di situ ikut nyanyi-nyanyi di depan orang-orang yang lagi nunggu lampu merah. Sembari menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini anak-anak menari sekenanya dengan modelnya sendiri-sendiri. Ada yang cuma berdiri, ada yang sambil berjoget.

Kemesraan di sore itu membuat orang-orang yang melihatnya tertarik dan ada yang ketawa-tawa juga. Kami pun senang melihat respon dari masyarakat, berarti apa yang kami sampaikan mengena pada mereka. Minimal tarian, pesan poster dan stiker yang kami bawakan menusuk dalam memori mereka.

Matahari pun semakin tenggelam di peraduannya, hari semakin sore dan sebentar lagi maghrib akan datang. Anak-anak Pisgen pun mulai capek dan satu persatu mulai mundur ke belakang untuk istirahat. Namun sebagian anggota masih semangat bernyanyi riang gembira menghadap ke utara, bertatap muka dengan orang-orang yang barusan melewati jalan Malioboro.

Sekitar pukul 17.45 WIB aksi pun disudahi dengan diawali komando untuk berkumpul terlebih dahulu sebelum membubarkan diri. Duduk bersama sambil melingkar dan melakukan evaluasi dan cuap-cuap terima kasih lalu silent untuk kekompakan Pisgen bersama Pisspot.

Terima kasih pada teman-teman yang udah ikut aksi Pisspot, terima kasih pada teman-teman yang udah ikut mendukung aksi ini baik dengan kritik, saran maupun doanya. Terima kasih jua kepada masyarakat yang udah melihat aksi kami dengan ketulusan hati, dan kepada mereka yang juga ikut berpartisipasi dalam aksi kami. Terima kasih kepada Pak Polisi yang sudah mengatur lalu lintas, terima kasih buat semuanya. Yeeee……

Sampai jumpa kawan. See you next time di Pisspot berikutnya. Semoga bermanfaat buat semua. Salam Perdamaiaan (Uji, Cucu Buaya).